Ratna Yulianingthias>

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Menentukan Pembelian Smartphone

BAB I
PENDAHULUAN



Latar Belakang

Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru diciptakan, termasuk teknologi telekomunikasi. Teknologi komunikasi dikembangkan tidak hanya untuk keperluan berkomunikasi, tetapi juga keperluan aktualisasi diri. Meningkatnya kebutuhan tersebut mendorong kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan fungsi komputer mulai dari komunikasi, push email, belanja online, browsing, bahkan sekadar update status di media sosial. Kecenderungan inilah yang menyebabkan keperluan smartphone semakin meningkat bahkan menjadi kebutuhan hidup.

Hal tersebut mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya pada dunia usaha telekomunikasi. Banyak dari perusahaan telekomunikasi merancang alat komunikasi yang beraneka ragam jenis dan fasilitasnya. Berkembangnya alat komunikasi juga diiringi dengan semakin berkembangnya dunia teknologi. Dari alat komunikasi yang hanya bisa menampilkan suatu pesan untuk seseorang yang akan dituju hingga menampilkan visualisasi orang yang menelpon. Para modifikator mengembangkan alat yang bias mengirim langsung informasi kepenerima yang disebut telepon seluler atau smartphone.

Handphone tidak lagi digunakan untuk berkomunikasi atau membantu dalam menjalankan aktivitas saja, tetapi juga memberikan hiburan dengan fasilitas yang telah tersedia. Maka saat ini handphone bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Hal tersebut membuat para produsen smartphone berlomba-lomba untuk memasarkan produknya. Berbagai macam fitur pada smartphone dalam berbagai tingkat harga dan desain yang beragam ditawarkan para produsen untuk menarik konsumen dan untuk menguasai pasar handphone.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan keputusan pembelian smartphone. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulisan ini diberi judul “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE “


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah :

Faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli smartphone?
Faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa membeli smartphone?


Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli smartphone  dan untuk mengetahui faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa smartphone.


Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut :

Manfaat Akademis :
Dapat memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan penerapan ilmu dalam dunia nyata mengenai tingkat perilaku konsumen dalam pembelian smartphone dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Manfaat Praktis :
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna untuk mengetahui lebih lanjut dalam sikap perilaku konsumen.
































BAB II
PEMBAHASAN



Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2003). Menurut Setiadi (2008) perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Menurut The American Marketing Association (Setiadi, 2008) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (American Marketing Association).
Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :
Perilaku konsumen dikatakan dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena perilaku seseorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Sifat yang dinamis tersebut menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat.

Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan dan tindakan manusia serta lingkungan. Perusahaan akan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila perusahaan dapat memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen.

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Perilaku konsumen melibatkan pertukan antar manusia. Dengan kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.


Pengertian Smartphone

Alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar (smartphone) menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel (surat elektronik) dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah internet atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry.

Beberapa orang mengartikan Smartphone sebagai ponsel sederhana dengan berbagai fitur canggih didalamnya seperti kemampuan mengirim email, menjelajah internet, eksternal USB keyboard, download dan install aplikasi dengan waktu singkat atau dapat dikatakan bahwa smartphone merupakan komputer dalam ukuran kecil.


Pengertian Konsumen

Sumarwan (2003) membagi konsumen ke dalam dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir atau konsumen akhir. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Dalam penelitian ini objek penelitian merupakan konsumen individu, sebab konsumen membeli produk untuk digunakan sendiri.
Sedangkan menurut Undang-Undang RI No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen definisi dari konsumen adalah setiap orang yang  memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Setiap konsumen dari suatu bisnis merupakan titik sentral perhatian pemasaran yang sangat perlu mendapat perhatian dan diharapkan akan menjadi konsumen yang menguntungkan bagi perusahaan.


Proses Keputusan Pembelian
Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan risiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat kepuasan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; pelanggan yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada temen-temen mereka (Setiadi, 2008).

Menurut Kotler (2007), terdapat 5 tahap proses keputusan pembelian konsumen yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian,

Pengenalan kebutuhan.
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan. Pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa dan permasalahan apa saja yang muncul dan bagaimana cara pemasar menuntun konsumen untuk membeli produk tertentu.

Pencarian informasi.
Setelah kebutuhan dikenali, konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Pada tahap ini orang akan lebih menerima informasi.

Pengevaluasian alternatif.
Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang alternatif merek yang ada, konsumen menggunakan informasi yang ada untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan dan menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan.

Keputusan pembelian.
Menurut Setiadi (2008) terdapat dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh keadaan tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

Perilaku setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap pembeliannya adalah hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh dibawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan.

Faktor Kebudayaan
Dasar Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seseorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosial yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.
Sub-budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku serupa.

Faktor Sosial
Kelompok Refrensi
Kelompok refrensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompokkelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok refrensi dari konsumen sasaran mereka pada tiga cara.

Pertama, kelompok refrensi memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin “menyesuaikan diri”. Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.
Keluarga
Kita dapat membedakan duakeluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama adalah : keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari orangtualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.
Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi, dan posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

Faktor Pribadi
Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompokkelompok pekerja yang memiliki minat atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentasi yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.
Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
Kepribadian dan Konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karekteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.

Faktor Psikologis
Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Salah satu teori Motivasi adalah Teori Motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar untuk keamanan pribadi sedangkan orang lain menggunakan waktu dan energi yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang kurang mendesak.
Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi faktor-faktor persepsi ini yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat kembali yang selektif bahwa para pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima.
Proses Belajar
Proses menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Kepercayaan Terhadap Sikap,
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Banyak dari faktor ini tidak banyak dipengaruhi oleh pemasar. Namun faktor-faktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasikan pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. Faktor-faktor lain dapat dipengaruhi oleh pemasar dan dapat mengisyaratkan pada pemasar mengenai bagaimana mengembangkan produk, harga, distribusi, dan promosi.





















BAB III
PENUTUP



Kesimpulan :

Dari hasil analisis dan uji hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :

Faktor promosi, distribusi dan gaya hidup secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa menggunakan smartphone.
Secara parsial, dari ke delapan variabel yang besar pengaruhnya terhadap keputusan mahasiswa menggunakan smartphone adalah faktor promosi
















Sumber :
Lusiana, Nanda, 2012, Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Mahasiswa Membeli Handphone Blackberry.
HYPERLINK "http://www.eprints.iny.ac.id"http://www.eprints.iny.ac.id
HYPERLINK "http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58161"http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58161

RY Blog's © Copyright 2012. Tecnologia do Blogger
By Iâni Naíra