Ratna Yulianingthias>

Tugas Softskill : Pengertian Economic Vale Added (EVA)

Pengertian Economic Value Added

Economic Value Added (EVA) merupakan indikator adanya penambahan nilai dari suatu investasi setiap tahun pada suatu perusahaan. EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu dan merupakan salah satu cara untuk kinerja keuangan (Gloria M : 2007).
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang Economic Value Added (EVA) dengan definisi yang berbeda- beda. Berikut adalah beberapa definisi Economic Value Added (EVA) menurut para ahli :
1.      Economic Value Added (EVA) sama dengan NOPAT dikurangi biaya modal dimana NOPAT merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan (juga disebut modal atau modal yang dipakai) dikalikan rata – rata tertimbang (weighted average) dari biaya modal WACC (Young & O’Byrne, 2001:39).
2.      Economic Value Added (EVA) adalah suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolute dari nilai pemegang saham (shareholer value) yang diciptakan (created) atau dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. (Tunggal, 2001:2).
3.      Hal tersebut diatas serupa dengan pengukuran keuntungan konvensional, tetapi dengan satu perbedaan penting, EVA mengukur biaya seluruh modal. Angka nilai bersih dalam laporan laba rugi hanya mempertimbangkan jenis biaya modal yang mudah dilihat bunga sementara mengabaikan biaya ekuitas. Meskipun menaksir biaya ekuitas merupakan proses subjektif, pengukuran kinerja yang mengabaikan biaya seperti itu tidak dapat mengungkapkan bagaimana perusahaan yang sukses telah menciptakan nilai bagi pemiliknya. Perbedaan lain antara EVA dengan angka keuntungan kovensional adalah EVA tidak dipakasakan oleh prinsip akuntansi yang diterima umum (Young & O’Byrne, 2001:5).

Ada beberapa hal yang membedakan antara metode Economic Value Added (EVA) dengan tolak ukur keuangan lainnya, yaitu (Gloria M : 2007) :
1.      EVA tidak dibatasi oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sehingga pengguna EVA bisa menyesuaikannya dengan kondisi spesifik.
2.      EVA dapat mendukung setiap keputusan dalam perusahaan. Mulai dari investasi modal, kompensasi karyawan dan kinerja unit bisnis.
3.       Struktur EVA yang relatif sederhana membuatnya bisa digunakan oleh bagian engineering, environmental dan personil lain sebagai alat yang umum untuk mengkomunikasikan aspek yang berbeda dari kinerja keuangan.


Sejarah Munculnya Economic Value Added (EVA)

Dasar teoritis dari konsep EVA disajikan dalam kertas akademis yang dipublikasikan antara tahun 1958 dan 1961 oleh dua ekonom finansial yaitu Merton H. Miller dan Franco Modigliani, yang memenangkan hadiah nobel dalam bidang ekonomi. Mereka berargumentasi bahwa laba ekonomis (economic income) merupakan sumber penciptaan nilai (value creation) di perusahaan dan bahwa tingkat kembalian (rate of return / cost of capital) ditentukan berdasarkan tingkat risiko yang diasumsikan oleh investor. Sayangnya Miller dan Modigliani tidak memberikan teknik untuk mengukur laba ekonomis dalam suatu perusahaan.
Istilah EVA mula-mula diluncurkan oleh Stern Stewart Management Service, yaitu sebuah perusahaan konsultan di Amerika Serikat pada tahun 1989. Konsep EVA dipopulerkan oleh G. Bennet Stewart,III, Managing Partner dari Stern Stewart & Co dalam bukunya “The Quest for Value” pada tahun 1991. Sejak itu lebih dari 300 perusahaan di dunia mengadopsi disiplin tersebut, antara lain: Coca Cola, Quaker Oats, Boise Cascade, Briggs & Stratton, Lafarge, Siemens, Tate & Lyle, Telecom New Zealand, Telstra, Monsanto, SPX, Herman Miller, JC Penney dan US Portal Service. (Tunggal, 2001:1)


RY Blog's © Copyright 2012. Tecnologia do Blogger
By Iâni Naíra